Cara Menulis Kutipan Jurnal yang Benar
Menulis kutipan jurnal dengan benar adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap penulis akademik. Kutipan jurnal yang ditulis dengan benar tidak hanya memperkuat argumen yang disampaikan dalam artikel atau sebuah karya ilmiah, tetapi juga memberikan penghargaan kepada penulis asli dan membantu mencegah plagiarisme. Berikut pembahasan singkat terkait cara menulis kutipan yang benar pada sebuah artikel jurnal atau karya ilmiah serta makalah, apa urgensi-nya dan jenis-jenisnya serta contoh yang mudah di pahami.
Pentingnya Mengutip dalam Karya Ilmiah?
- Mendukung Argumen: Kutipan jurnal memberikan dasar ilmiah untuk argumen yang Anda sampaikan.
- Menghindari Plagiarisme: Dengan mencantumkan sumber, Anda mengakui karya dan ide asli penulis lain.
- Memberikan Kredibilitas: Kutipan dari jurnal ternama dapat meningkatkan kredibilitas artikel Anda.
Jenis-Jenis Gaya Kutipan
Berbagai gaya kutipan yang populer antara lain:
- APA (American Psychological Association): Sering digunakan dalam ilmu sosial.
- MLA (Modern Language Association): Umum digunakan dalam bidang humaniora.
- Chicago/Turabian: Digunakan dalam berbagai bidang, terutama sejarah.
Layanan Kami: Jasa pembuatan dan publikasi jurnal SINTA
Cara Menulis Kutipan Jurnal dengan APA Style
Dalam Teks
Untuk kutipan dalam teks, gaya APA biasanya mencantumkan nama belakang penulis dan tahun publikasi.
Contoh:
(Smith, 2020)
Jika Anda mencantumkan kutipan langsung, tambahkan nomor halaman setelah tahun.
Contoh:
(Smith, 2020, p. 15)
Daftar Pustaka
Format penulisan kutipan jurnal di daftar pustaka adalah sebagai berikut:
Format:
Penulis, A. A. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, volume(nomor), halaman. URL/DOI
Contoh:
Smith, J. (2020). Studi tentang perilaku konsumen. Journal of Consumer Research, 34(4), 567-580. https://doi.org/10.1086/686345
Cara Menulis Kutipan Jurnal dengan MLA Style
Dalam Teks
Dalam teks, kutipan MLA mencantumkan nama belakang penulis dan nomor halaman.
Contoh:
(Smith 15)
Daftar Pustaka
Format penulisan kutipan jurnal di daftar pustaka adalah sebagai berikut:
Format:
Penulis, Nama Depan. “Judul Artikel.” Nama Jurnal, vol. volume, no. nomor, Tahun, halaman. URL/DOI
Contoh:
Smith, John. “Studi tentang perilaku konsumen.” Journal of Consumer Research, vol. 34, no. 4, 2020, pp. 567-580. https://doi.org/10.1086/686345
4 Tips Menulis Kutipan Jurnal yang Benar
- Periksa Format yang Diminta: Banyak institusi atau jurnal memiliki pedoman kutipan yang spesifik.
- Gunakan Alat Manajemen Referensi: Alat seperti EndNote, Mendeley, atau Zotero dapat membantu mengelola dan memformat kutipan Anda.
- Cek Konsistensi: Pastikan bahwa format kutipan konsisten di seluruh artikel.
- Periksa Kembali: Selalu cek kembali kutipan Anda untuk kesalahan format atau data yang hilang.
Perlu diketahui juga pada sebuah kutipan atau sitasi ada istilah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, Berikut adalah penjelasan serta contohnya:
Contoh Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah ketika Anda mengutip teks persis seperti aslinya dari sumber dan mencantumkan halaman tempat kutipan tersebut diambil.
Format APA
Menurut Smith (2020), “Teknologi telah meningkatkan produktivitas di berbagai sektor industri” (hal. 45).
Format MLA
Smith menyatakan bahwa “Teknologi telah meningkatkan produktivitas di berbagai sektor industri” (45).
Format Chicago
Smith berpendapat, “Teknologi telah meningkatkan produktivitas di berbagai sektor industri.”^1^
Contoh Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah ketika Anda mengolah informasi dari sumber dengan kata-kata Anda sendiri, tanpa menyalin teks asli secara persis.
Format APA
Teknologi telah berkontribusi signifikan dalam efisiensi di berbagai industri (Smith, 2020).
Format MLA
Menurut Smith, teknologi telah berperan penting dalam meningkatkan efisiensi di berbagai sektor industri (2020).
Format Chicago
Berdasarkan Smith, teknologi telah membawa dampak besar pada produktivitas industrial (2020).^[2^]
Contoh: Catatan Kaki (untuk Format Chicago)
[1] John Smith, Title of the Book (New York: Publisher, 2020), 45.
[2] Smith, Title of the Book, 45.
Kapan Menggunakan Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung?
Menggunakan kutipan langsung dan tidak langsung pada penulisan akademik atau karya tulis lainnya tergantung pada tujuan dan konteks tulisan Anda. Berikut adalah panduan kapan sebaiknya menggunakan masing-masing jenis kutipan:
Kutipan Langsung
Kutipan langsung digunakan ketika Anda ingin mengutip teks persis seperti yang ditulis oleh sumber. Berikut adalah beberapa kondisi di mana kutipan langsung diperlukan:
- Keakuratan: Ketika Anda memerlukan keakuratan kata demi kata dari sumber asli. Ini penting dalam konteks penelitian ilmiah yang sangat sensitif terhadap perubahan makna.
Contoh: Menurut Sudaryono (2020), “Pendidikan adalah proses pembelajaran yang menghasilkan perubahan permanen dalam perilaku” (hal. 23). - Keaslian Pernyataan: Saat pernyataan tersebut sangat terkenal, berbobot, atau dibuat oleh seorang ahli yang dihormati di bidangnya.
Contoh: “Saya berpikir, maka saya ada,” kata René Descartes, seorang filsuf terkenal (Descartes, 1637). - Analisis Teks: Saat Anda ingin menganalisis atau mengomentari kata-kata spesifik dari teks asli.
Contoh: Shakespeare menyebutkan, “O, Romeo, Romeo! Wherefore art thou Romeo?” (Shakespeare, Romeo and Juliet, Akhir II, Adegan 2).
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah ketika Anda menguraikan atau menyarikan informasi dari sumber asli dengan kata-kata Anda sendiri. Beberapa situasi di mana kutipan tidak langsung digunakan adalah:
- Ringkasan: Ketika Anda ingin memberikan gambaran umum atau merangkum ide-ide utama dari sumber tanpa menggunakan kata-kata persis dari sumber asli.
Contoh: Muchammad (2021) menyatakan bahwa teknologi memainkan peran penting dalam transformasi pendidikan. - Interpretasi: Saat Anda ingin menunjukkan pemahaman Anda terhadap materi dan menguraikannya sesuai konteks tulisan Anda.
Contoh: Rahmawati (2019) menegaskan bahwa partisipasi perempuan dalam politik semakin meningkat di berbagai negara berkembang. - Konteks yang Lebih Luas: Ketika informasi dari sumber asli perlu disesuaikan dengan konteks tulisan Anda, dan bukan sekadar mengutip teks persis
Contoh: Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2018), ditemukan bahwa penggunaan media sosial berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen muda.
Kesimpulan
Gunakan kutipan langsung saat Anda memerlukan kata-kata asli dari sumber untuk memastikan keakuratan atau untuk menganalisis teks spesifik. Gunakan kutipan tidak langsung saat Anda ingin menyarikan atau memahami informasi dan mengaitkannya dengan argumen atau konteks tulisan Anda dengan lebih baik.
Akhir kata, Menulis kutipan jurnal yang benar adalah keterampilan penting yang perlu dikuasai untuk menghasilkan karya akademik yang kredibel dan professional. Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat memastikan kutipan Anda sesuai dengan gaya yang diinginkan dan mendukung argumen Anda dengan sumber yang terpercaya.